Page 3 - Microsoft Word - Buku Panduan Pencegahan Coronavirus-101 Tips Berbasis Sains.docx
P. 3
Prakata Penerjemah
Dalam era globalisasi ini, pergerakan non-stop manusia dan barang membuat tidak ada
negara yang kebal terhadap ancaman epidemi. Sejak 2003, penyakit menular yang muncul
seperti flu burung, sindrom pernapasan Timur Tengah, SARS, dan Ebola terus kembali
mengingatkan kita sebagai umat manusia akan ancaman yang amat berbahaya dari itu
semua terhadap kesehatan manusia serta keamanan ekonomi dan sosial. Sementara
penyebaran COVID-19 secara bertahap bisa ditanggulangi di Tiongkok, dunia
menghadapi beberapa epidemi baru seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Italia. Jadi,
penyebaran pengetahuan dan kemahiran pencegahan dan kontrol epidemi ini merupakan
hal yang mendesak dan penting tidak hanya untuk Tiongkok tetapi juga untuk dunia.
Pada hari-hari awal wabah, Tiongkok segera berbagi pemahaman tentang virus
kepada dunia internasional melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Telah teruji dan
ditempa oleh wabah virus seperti wabah SARS, para profesional dan ahli garis depan di
“episentrum”—Wuhan, memutuskan untuk berbagi pengalaman dan pelajaran mereka
yang amat berharga, yang diambil dari wabah saat ini serta dari sepanjang karir mereka di
Tiongkok dan berbagai negara dalam bentuk Buku Panduan Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19 dalam bahasa Tiongkok.
Untuk menyiapkan para penutur non-bahasa Tiongkok agar dapat melakukan
perlindungan pribadi, menanggulangi penyebaran global 2019-nCoV, dan berbagi solusi
Tiongkok untuk epidemi kepada dunia, penerbit mengundang Asosiasi Penerjemah
Tiongkok untuk mendorong program penerjemahan. Di bawah panduan mereka, Pusat
Pelayanan Bahasa Medis dari Guangdong University of Foreign Languages ditunjuk untuk
menjalankan misi ini dan, dalam waktu singkat merekrut sukarelawan yang memberikan
semua daya upaya keras dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Buku ini, terutama bagian tindakan-tindakan yang dapat dijalankan individu dan
masyarakat pada saat wabah, dapat berfungsi sebagai sumber penting informasi tentang
pencegahan dan pengendalian baik dalam epidemi saat ini maupun di masa depan. Bahkan
jika pengalaman Tiongkok ini tidak berlaku untuk semua negara dengan cara yang sama,
pengalaman ini dapat menjadi sebagai referensi berharga.
3