Silahkan klik pada pertanyan untuk melihat jawaban.
Tinjauan Virus Corona
pernapasan dan sistemik.
Jenis Lingkungan | Suhu | Daya Bertahan |
Udara | 10~15°C | 4 jam |
25°C | 2~3 menit | |
Percikan | <25°C | 24 jam |
Lendir nasal | 56°C | 30 menit |
Cairan | 75°C | 15 menit |
Tangan | 20~30°C | <5 menit |
Kain non-woven | 10~15°C | <8 jam |
Kayu | 10~15°C | 48 jam |
Baja tahan karat | 10~15°C | 24 jam |
Alkohol 75% | Semua suhu | <5 menit |
Pemutih | Semua suhu | <5 menit |
Penularan COVID-19
(1) Infeksi terjadi di komunitas.
(2) Manifestasi klinis pneumonia adalah sebagai berikut.
• Gejala yang timbul berupa batuk, dahak, peningkatan keparahan penyakit pernafasan yang sudah ada, dengan atau tanpa dahak purulen (purulent sputum)/sakit dada/dyspnea/ hemoptisis.
• Demam.
• Konsolidasi paru dan/atau adanya ronki basah (rales).
• Hitung WBC (sel darah putih) lebih tinggi dari 10×109/L atau lebih rendah dari 4×109/L, dengan atau tanpa pergeseran kiri inti neutrofil (tanda neutrofil yang belum matang).
(3) Karakteristik hasil pencitraan. Pemeriksaan radiografi menunjukkan infiltrat yang tidak merata, konsolidasi lobular/segmental, atau perubahan interstitial dengan atau tanpa efusi pleura.
Jika ada manifestasi di bagian (2) yang positif dan hasil pencitraan mendukung, diagnosis pneumonia komunitas dapat dibuat setelah mengesampingkan adanya penyakit yang tidak menular.
Penyebaran dan akibat dari pneumonia komunitas terkait dengan faktor-faktor berikut:
(1) Kondisi lingkungan: polusi udara, kepadatan di ruang terbatas, kelembaban, kebersihan dalam ruangan, musim, dan suhu.
(2) Aksesibilitas dan efektivitas layanan perawatan kesehatan dan tindakan pencegahan infeksi: Aksesibilitas dan ketersediaan vaksin dan fasilitas perawatan kesehatan, dan kemampuan isolasi.
(3) Faktor pasien: usia, kebiasaan merokok, penularan, status kekebalan, status gizi, infeksi sebelumnya atau koinfeksi patogen lain, dan kesehatan secara keseluruhan.
(4) Karakteristik patogen: cara penularan, infektivitas, virulensi, dan populasi mikroba (ukuran inokulasi).
(1) Makan makanan yang seimbang, memastikan nutrisi yang cukup, dan menjaga kesehatan mulut dapat membantu mencegah infeksi.
(2) Olahraga untuk meningkatkan imunitas.
(3) Berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan tetap bersemangat.
(4) Pastikan bahwa ventilasi dalam ruangan: ventilasi alami dan/atau menggunakan kipas angin agar aliran udara lebih baik.
(5) Bila ada, lakukan vaksinasi.
Dinamika penularan: pada tahap awal epidemi ini, masa inkubasi rata-ratanya adalah 5,2 hari; waktu penggandaan epidemi adalah 7,4 hari, yaitu jumlah orang yang terinfeksi berlipat dua dalam 7,4 hari; rata-rata interval kontinunya (rata-rata waktu interval penularan dari satu orang ke orang lainnya) adalah 7,5 hari; regeneration index (RD) dasarnya diperkirakan 2,2 – 3,8, artinya rata-rata setiap pasien menularkan kepada 2,2 – 3,8 orang lainnya.
Interval rata-rata utama: untuk kasus sedang, interval rata-rata sejak terjangkit sampai kunjungan pertama ke rumah sakit adalah 5,8 hari, dan sejak terjangkit sampai dirawat di rumah sakit adalah 12,5 hari; untuk kasus berat interval rata-rata sejak terjangkit hingga dirawat di rumah sakit adalah 7 hari dan sejak terjangkit sampai diagnosis adalah 8 hari; untuk kasus fatal, rata-rata interval sejak terjangkit sampai diagnosis lebih lama (9 hari), dan sejak terjangkit sampai kematian adalah 9,5 hari.
Tahap penularan: epidemi COVID-19 melalui tiga tahapan: 1) tahap wabah lokal (kasus-kasus pada tahap ini kebanyakan terkait dengan paparan pasar seafood); 2) tahap penularan masyarakat (penularan interpersonal dan terklusternya penularan dalam masyarakat dan keluarga); 3) tahap tersebar luas (penyebaran yang cepat, dengan aliran populasi yang luas, sampai ke seluruh negara Tiongkok dan bahkan seluruh dunia).
(1) Penularan percikan pernapasan: Ini adalah cara utama penularan kontak langsung. Virus ditularkan melalui percikan-percikan yang muncul saat pasien batuk, bersin, atau bicara, dan orang-orang yang rentan mungkin terinfeksi setelah menghirup percikan- percikan tersebut.
(2) Penularan kontak tidak langsung: Virus ini bisa ditularkan melalui kontak tidak langsung dengan orang yang terinfeksi. Percikan yang mengandung virus tersimpan di permukaan suatu benda, yang mungkin disentuh oleh tangan. Virus dari tangan yang terkontaminasi mungkin terbawa ke saluran mukosa di mulut, hidung, dan mata orang tersebut dan membuatnya terjangkit.
(3) Virus corona yang masih hidup terdeteksi dari tinja pasien terkonfirmasi, menandakan adanya kemungkinan penularan fecal-oral.
(4) Penularan aerosol: Ketika percikan-percikan bertahan di udara dan kehilangan kandungan air, patogennya tertinggal dan membentuk inti percikan (yaitu aerosol). Aerosol-aerosol ini dapat terbang ke lokasi yang jauh, mengakibatkan penularan jarak jauh. Cara penularan ini disebut penularan aerosol. Belum ada bukti yang menunjukkan virus corona baru ini dapat ditularkan melalui aerosol.
(5) Penularan dari ibu ke anak: Anak dari ibu yang terjangkit COVID-19 terkonfirmasi memiliki hasil positif ketika dilakukan tes usap tenggorokan 30 jam setelah lahir. Ini menandakan bahwa virus corona baru mungkin bisa menyebabkan infeksi neonatal melalui penularan ibu ke anak, tapi penelitian dan bukti sains masih diperlukan untuk mengonfirmasi rute ini.
Percikan dapat memasuki permukaan mukosa dalam jarak tertentu (biasanya 1 m). Karena ukuran dan berat percikan yang relatif besar, percikan tidak dapat tergantung di udara terlalu lama.
Terbentuknya percikan pernapasan:
(1) Batuk, bersin, atau bicara
(2) Selama prosedur saluran pernapasan invasif, misalnya tindakan pengisapan atau bronkoskopi, intubasi trakea, gerakan-gerakan yang menstimulasi batuk termasuk berganti posisi di tempat tidur atau menepuk-nepuk punggung, dan resusitasi jantung paru, dll.
Patogen yang ditularkan oleh percikan: virus influenza, virus corona SARS, adenovirus, rhinovirus, mycoplasma, streptococcus kelompok A, dan meningococcus (Neisseria), dan yang baru-baru ini ditemukan 2019-nCoV.
(1) Hanya melalui udara (airborne): Mycobacterium tubercolosis, Aspergillus
(2) Melalui beberapa rute, tapi terutama melalui udara (airborne): virus campak, virus varicella-zoster
(3) Biasanya melalui melalui rute lainnya, tapi juga dapat ditularkan melalui udara (airborne) hanya pada kondisi-kondisi tertentu (misalnya intubasi/insisi trakea, tindakan pengisapan jalan napas dan prosedur-prosedur lain yang menghasilkan aerosol): virus cacar, virus corona SARS, 2019-nCoV, virus influenza dan norovirus, dll.
(1) Kontak langsung: Patogen ditularkan melalui kontak langsung mukosa atau kulit dengan pembawa yang terinfeksi.
• Darah atau cairan berdarah memasuki tubuh melalui membran mukosa atau kulit yang terluka (terutama virus)
• Penularan akibat kontak dengan sekresi yang mengandung patogen tertentu, biasanya untuk infeksi bakteri, virus, parasit, dll.
(2) Kontak tidak langsung: Patogen ditularkan melalui benda atau manusia yang terkontaminasi. Patogen penyakit menular yang berhubungan dengan pencernaan biasanya ditularkan melalui kontak tidak langsung.
(3) Patogen-patogen penting lainnya ditularkan melalui kontak tidak langsung: MRSA (Staphlococcus aureus yang resisten terhadap benzoxazole/methicillin), VRE (enterococcus yang resisten terhadap vancomycin), Clostridium difficile.
(1) Mereka yang tinggal, belajar, bekerja, atau melakukan kontak dekat bentuk lain dengan pasien.
(2) Personel medis, anggota keluarga, atau orang lain yang sempat melakukan kontak dekat dengan pasien tanpa melakukan langkah-langkah perlindungan diri selama mendiagnosis, mengobati, merawat, dan mengunjungi.
(3) Pasien lain dan orang-orang yang menemani yang berbagi bangsal sama dengan pasien terjangkit.
(4) Mereka yang berada dalam kendaraan transportasi atau lift yang sama dengan pasien.
(5) Mereka yang ditentukan sebagai kontak dekat melalui penyelidikan lapangan.
Pengawasan ketat terhadap para kontak dekat dan langkah-langkah preventif lainnya sangat diperlukan. Ini bukan saja merupakan langkah tanggung jawab sosial terhadap kesehatan publik, tapi juga sesuai dengan konvensi internasional. Dengan merujuk pada periode inkubasi penyakit-penyakit yang disebabkan virus-virus corona lainnya, informasi dari kasus-kasus terkini 2019-nCoV, juga praktik pencegahan dan kontrol terkini, semua kontak dekat harus diobservasi medis selama 14 hari di rumah.
Deteksi, Diagnosis, dan Pengobatan
Pada tahap-tahap awal penyakit ini, jumlah sel darah putih tetap normal atau lebih rendah, tapi jumlah limfosit menurun. Sementara sebagian pasien menunjukkan enzim- enzim liver, otot, dan mioglobin yang meningkat, sebagian besar pasien menunjukkan meningkatnya protein C-reaktif dan tingkat sedimentasi eritrosit. Tingkat prokalsitonin tetap normal dan protein D-dimer tampak meningkat pada kasus-kasus berat.
(1) Riwayat epidemiologis. Kasus memiliki riwayat perjalanan atau tempat tinggal di daerah epidemi dalam waktu dua minggu sejak penularan, atau memiliki kontak dengan pasien dari daerah epidemi dalam waktu 14 hari dari penularan, atau pasien lain dengan gejala demam dan pernapasan di komunitas dengan kasus yang dilaporkan atau wabah berkelompok.
(2) Gambaran klinis. Gejala yang paling umum adalah demam. Beberapa pasien mungkin tidak mengalami demam, tetapi hanya kedinginan dan gejala pernapasan. Film dada menunjukkan karakteristik pneumonia virus. Selama tahap awal penyakit, jumlah sel darah putih normal atau di bawah normal, sedangkan jumlah limfosit dapat menurun.
(2) SARS / MERS. Meskipun coronavirus novel tersebut dalam keluarga yang sama sebagaimana coronavirus SARS dan MERS, analisis evolusi genetik menunjukkan bahwa ia milik cabang yang berbeda dari subkelompok yang sama. Ini bukan SARS atau virus MERS, berdasarkan urutan genomik virus. Karena kesamaan antara pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19-dan SARS / MERS, sulit untuk membedakan mereka dengan manifestasi klinis dan hasil gambar. Oleh karena itu, tes identifikasi patogen oleh rRT-PCR diperlukan.
(3) Pneumonia virus lainnya. Pneumonia disebabkan oleh virus influenza, rhinovirus, adenovirus, metapneumovirus manusia, virus syncytial pernapasan, dan coronavirus lainnya.
(2) Pantau hasil tes darah dan urin rutin, protein C-reaktif (CRP), indikator biokimiawi (enzim hati, enzim miokard, fungsi ginjal, dll.), Dan fungsi koagulasi yang sesuai. Lakukan analisis gas darah arteri saat dibutuhkan, dan tinjau foto rontgen dada secara teratur.
(3) Menurut perubahan saturasi oksigen, berikan terapi oksigen efektif tepat waktu, termasuk kateter hidung, masker oksigen, terapi oksigen aliran tinggi transnasal, dan ventilasi mekanis noninvasif atau invasif, dll.
(4) Terapi antivirus: Saat ini tidak ada obat antivirus dengan kemanjuran yang baik.
(5) Menerapkan pengobatan obat antibakteri: memperkuat pemantauan bakteriologis, dan memulai pengobatan antibakteri ketika ada bukti infeksi bakteri sekunder.
(6) Perawatan pengobatan tradisional Tiongkok. Obati sesuai dengan sindrom.
(2) Pencitraan paru menunjukkan peningkatan yang signifikan tanpa tanda disfungsi organ.
(3) Pasien memiliki pernapasan ynag stabil, kesadaran yang jernih, bicara tidak terganggu, diet normal dan suhu tubuh selama lebih dari 3 hari. Gejala pernapasan telah membaik secara signifikan, dan dua tes berturut-turut untuk asam nukleat patogenik pernapasan negatif (setidaknya satu hari di antara tes).
Tindakan Pencegahan Pribadi
Lakukan praktik kebersihan / batuk pernapasan yang baik. Tutup mulut dan hidung saat batuk / bersin dengan tisu, handuk dll. dan hindari menyentuh mata, hidung atau mulut sesudahnya, sebelum mencuci tangan dengan seksama.
Memperkuat kesehatan dan imunitas secara keseluruhan. Jaga pola makan seimbang, memiliki kecukup tidur dan olahraga teratur, dan juga hindari bekerja secara berlebihan.
Jaga kebersihan dan ventilasi udara di rumah yang baik. Buka jendela secara teratur sepanjang hari agar udara segar selalu terjaga di dalam rumah.
Hindari tempat yang ramai atau kontak dengan orang yang sudah/memiliki infeksi saluran pernapasan.
Cari pertolongan medis jika muncul demam, batuk, bersin, pilek atau gejala pernapasan lainnya..
(2) Saat bersin atau batuk, jangan tutupi hidung dan mulut dengan tangan kosong tetapi gunakan tisu atau masker sebagai gantinya.
(3) Cuci tangan dengan benar dan sesering mungkin. Sekalipun ada virus di tangan, mencuci tangan bisa menghalangi virus memasuki saluran pernapasan melalui hidung atau mulut.
(4) Tingkatkan kekebalan/imunitas Anda, dan hindari pergi ke tempat yang ramai dan tertutup. Berolahraga lebih banyak dan punya jadwal tidur yang teratur. Meningkatkan kekebalan Anda adalah cara paling penting untuk menghindari infeksi.
(5) Pastikan untuk selalu memakai masker! Hal ini digunakan berjaga-jaga jika Anda melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, mengenakan masker dapat mencegah Anda menghirup tetesan (bersin) pembawa virus secara langsung.
Perlu diingat bahwa, kita tidak perlu memakai respirator KN95 atau N95. Masker bedah biasa dapat menghalangi sebagian besar tetesan pembawa virus/bersin memasuki saluran pernapasan.
Jika dipakai dengan benar, efisiensi filtrasi N95 lebih unggul daripada masker bedah dan biasa. Namun, jika Anda tidak memakainya sesuai kebutuhan, maka 100% tidak menghilangkan risiko infeksi KN95 adalah salah satu peringkat yang ditentukan dalam standar Cina (GB 2626-2006) sedangkan N95 adalah salah satu peringkat yang ditentukan dalam standar Amerika (42 CFR 84). Persyaratan teknis dan metode pengujian kedua peringkat ini pada dasarnya sama, dan keduanya memiliki efisiensi filtrasi sebesar 95% menurut standar masing-masing.
Ada dua jenis respirator N95, yang dilengkapi atau tanpa katup pernapasan. Respirator N95 tanpa katup pernafasan dapat membuat pernapasan lebih sulit bagi orang dengan penyakit pernapasan kronis, penyakit jantung, atau penyakit lain dengan kesulitan bernapas, sementara respirator N95 dengan katup pernapasan dapat membuat pernapasan lebih mudah dan membantu mengurangi penumpukan panas.
Respirator N95 yang dilengkapi atau tanpa katup pernapasan memiliki kemampuan perlindungan yang sama untuk pemakainya. Namun, respirator N95 dengan katup pernafasan tidak dapat melindungi orang di sekitar pengguna yang terinfeksi. Karena itu, pembawa virus harus memakai respirator N95 tanpa katup pernafasan untuk mencegah penyebaran virus. Untuk menjaga sterilitas lingkungan, penggunaan respirator N95 dengan katup pernapasan tidak disarankan karena pemakainya dapat mengeluarkan bakteri atau virus.
(2) Selain pada sisi depan dan belakang, masker bedah juga memiliki strip yang dapat ditekuk di bagian atas. Saat memakainya, pastikan sisi depan menghadap ke luar. Anda juga perlu memastikan pita yang dapat ditekuk ada di bagian atas, dibentuk menyesuaikan bentuk hidung.
(3) Cuci tangan sampai bersih sebelum melepas masker Anda. Dorong sisi depan masker dengan satu tangan sambil memegang loop telinga. Kemudian, lepaskan loop dari masing-masing telinga. Lipat masker dengan sisi belakang di dalam. Jika sisi belakang tidak terkontaminasi, penggunaan kembali diperbolehkan, namun terbatas penggunaannya.
- Saat sulit bernafas melalui masker;
- Saat masker rusak;
- Ketika masker tidak pas dengan kontur wajah;
- Ketika masker terkontaminasi dengan darah atau tetesan pernapasan dll;
- Setelah kontak dengan, atau keluar dari ruang isolasi pasien yang terinfeksi penyakit menular dimana kontak dengan pasien terisolasi tersebut dilarang (masker telah terkontaminasi).
Saat ini, organisasi internasional termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak memiliki pedoman yang pasti mengenai waktu pemakaian optimal respirator N95. Tiongkok juga belum memperkenalkan pedoman yang relevan mengenai waktu penggunaan masker. Penelitian tentang kemampuan perlindungan dan waktu pemakaian respirator N95 menunjukkan bahwa kemampuan filtrasi ada pada kisaran 95% atau lebih setelah 2 hari penggunaan dengan pembatasan pernapasan yang tidak banyak berubah; Kemampuan filtrasi berkurang menjadi 94,7% setelah 3 hari penggunaan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan bahwa ketika terjadi kelangkaan ketersediaan respirator N95, respirator N95 yang sudah ada atau digunakan dapat digunakan kembali beberapa kali kecuali masker sudah tampak kotor atau rusak (kusut atau sobek).
Langkah 2: Taruh satu telapak di telapak yang lain dan gosok jari-jari. Ganti tangan satunya.
Langkah 3: Gosok antara jari.
Langkah 4: Gosok bagian belakang jari. Lakukan hal yang sama dengan tangan satunya.
Langkah 5: Gosok ibu jari dengan tangan yang lain. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari lain.
Langkah 6: Gosok ujung-ujung jari di telapak tangan lainnya.
Langkah 7: Gosok pergelangan tangan satu dengan pergelangan tangan lain sambil diputar. Lakukan bergantian dengan tangan satunya.
Dalam tiap langkah di atas, lakukan tiap langkah minimal 5 kali, dan terakhir bilas tangan di bawah aliran air.
(1) Saat menutupi batuk atau bersin dengan tangan
(2) Setelah merawat pasien
(3) Sebelum, saat, dan setelah menyiapkan makanan
(4) Sebelum makan
(5) Setelah pergi ke toilet
(6) Setelah menyentuh binatang
(7) Setelah menyentuh tombol lift dan gagang pintu
(8) Setelah pulang dari bepergian
(2) Gunakan masker saat merawat pasien. Buang masker tersebut setelah tiap penggunaan.
(3) Cuci tangan dengan benar menggunakan sabun setelah kontak dengan pasien. Ruang tinggal pasien harus berventilasi baik.
Catatan:
- Selama karantina di rumah, pasien perlu tetap berhubungan dengan professional medis sampai pulih
- Profesional medis harus memonitor perkembangan gejala-gejalanya untuk menilai kondisi pasien
- Pasien dan anggota keluarganya harus menjaga kebersihan dan menerima instruksi dan monitoring pencegahan dan perawatan
Perhatian! Memutuskan apakah seorang pasien dapat menerima perawatan karantina di rumah memerlukan asesmen klinis yang cermat menyangkut risiko keselamatan dan kesehatan terkait dengan perawatan kesehatan di rumah.
- Atur dan tata 1 kamar yang memiliki ventilasi yang baik untuk
- Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Lebih baik menunjuk satu orang yang dalam kesehatan yang baik dan tidak memiliki penyakit kronis untuk merawat pasien. Semua kunjungan bezoek harus
- Anggota keluarga pasien harus tinggal di ruangan yang berbeda atau setidaknya berjarak lebih dari satu meter dari pasien. Ibu menyusui dapat terus menyusui
- Batasi pergerakan pasien dan minimalkan area yang digunakan bersama antara pasien dan anggota keluarga lain. Pastikan area yang digunakan bersama (dapur, kamar mandi, dll.) berventilasi baik dengan sering membuka
- Kenakan masker saat berada di kamar yang sama dengan Masker harus pas dengan wajah. Hindari menyentuh atau mengatur masker dengan tangan yang tidak bersih. Ganti masker segera saat terkontaminasi. Cuci tangan setelah melepas masker.
- Cuci tangan setelah melakukan kontak langsung dengan pasien, atau setelah memasuki atau keluar dari ruang isolasi pasien. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah pergi ke toilet, dan ketika tangan terlihat Jika tangan tidak tampak kotor, bersihkan dengan pembersih tangan/hand-sanitizer; jika tangan tampak kotor, cuci dengan sabun dan air.
- Setelah mencuci tangan dengan sabun dan air, yang terbaik adalah menggunakan handuk kertas sekali pakai untuk mengeringkan tangan. Jika tidak tersedia, bersihkan dengan handuk kain yang bersih dan kering, dan gantilah saat sudah
- Jaga kebersihan saluran pernapasan (pakai masker, gunakan tisu atau angkat siku untuk menutupi mulut saat batuk atau bersin, dan cuci tangan segera setelah batuk dan bersih.
- Beri disinfektan dan buang barang-barang yang digunakan untuk menutupi hidung dan mulut, atau cuci dengan benar setelah digunakan (seperti mencuci sapu tangan dengan sabun atau deterjen dan
- Hindari kontak langsung dengan droplet manusia, terutama cairan oral atau pernapasan, dan hindari kontak langsung dengan feses
- Pakailah sarung tangan sekali pakai saat membersihkan mulut dan saluran pernapasan pasien serta untuk menangani kotoran dan urin pasien. Jangan membuang sarung tangan dengan
- Hindari kontak langsung dengan pasien atau barang-barang yang terkontaminasi oleh pasien, seperti sikat gigi, peralatan makan, makanan, minuman, handuk, sprei, dll. Cuci piring dengan deterjen atau buang setelah
- Gunakan desinfektan rumah tangga biasa yang mengandung pemutih encer (pemutih: air = 1: 99) (sebagian besar pemutih rumah tangga mengandung natrium hipoklorit 5%) untuk secara teratur membersihkan dan mendisinfeksi benda-benda yang sering disentuh, seperti meja samping tempat tidur, dipan tempat tidur dan furnitur lainnya.Bersihkan dan semprot disinfektan permukaan kamar mandi dan toilet setidaknya sekali
- Gunakan deterjen dan air cuci biasa untuk mencuci pakaian pasien, seprei, handuk, dll., atau cuci dengan mesin cuci pada suhu 140-194ºF dengan deterjen rumah tangga biasa, dan kemudian keringkan barang-barang tadi hingga benar-benar kering. Taruh sprei, selimut, sarung bantal dan guling yang terkontaminasi dalam kantong Jangan mengibaskan pakaian yang terkontaminasi untuk menghindari kontak langsung dengan kulit dan pakaian Anda.
- Pakailah sarung tangan sekali pakai dan pakaian pelindung (seperti celemek plastik) sebelum membersihkan dan menyentuh pakaian, alas tidur dan permukaan benda yang terkontaminasi oleh sekresi manusia. Cuci tangan sebelum mengenakan sarung tangan dan setelah melepasnya.
- Pasien harus tinggal di rumah sampai benar-benar pulih. untuk memutuskan apakah pasien telah pulih memerlukan klinis dan / atau diagnosis laboratorium (uji rRT- PCR harus dilakukan setidaknya dua kali dan menghasilkan hasil negatif; interval antara dua tes berturut-turut harus minimal 24.
Tenaga medis profesional harus menginformasikan kontak sebelumnya, jika gejala terlihat, di mana mereka bisa mendapatkan bantuan medis, transportasi yang dianjurkan, kapan dan di mana harus masuk ke rumah sakit yang ditentukan, dan langkah-langkah pengendalian infeksi apa yang harus diambil. Instruksi khusus sebagai berikut:
- Beri tahu rumah sakit terlebih dahulu dan informasikan mereka bahwa ada seorang kontak dengan gejalanya akan pergi ke rumah
- Kenakan masker dalam perjalanan menuju rumah
- Hindari menggunakan sarana transportasi umum ke rumah Panggil ambulan atau gunakan kendaraan pribadi dan usahakan jendela terbuka di jalan.
- Berhubungan dekat dengan pasien harus menjaga kebersihan pernapasan setiap saat dan sering mencuci tangan. Tetap jauh dari orang lain (> 1 m) saat berdiri atau duduk selama perjalanan menuju atau di rumah
- Berhubungan dekat antara pasien dan perawatnya hendaknya mencuci tangan secara
- Tiap permukaan yang terkontaminasi dengan alat pengeluaran pernapasan atau cairan tubuh saat perjalanan menuju rumah sakit harus dibersihkan dan didisinfeksi dengan desinfektan rumah tangga biasa yang mengandung cairan
Pemeriksaan awal dan kantor triage: kenakan baju kerja pelindung, tutup kepala, masker medis, dll.
Pasien rawat jalan, darurat, pasien demam yang rawat jalan dan bangsal isolasi: selama konsultasi dan diskusi harian, kenakan baju kerja pelindung, tutup kepala, masker medis, dll; saat kontak darah, cairan tubuh, sekresi atau kotoran, kenakan sarung tangan lateks; saat melakukan operasi/prosedur yang menimbukan aerosol atau percikan cairan tubuh seperti intubasi trakea, perawatan saluran pernapasan dan penyedotan dahak, kenakan masker N95, pelindung wajah, sarung tangan lateks, baju isolasi kedap udara, baju pelindung dan alat pernapasan jika diperlukan. Sistem kontrol kunjungan harus dilaksanakan secara ketat bagi pasien yang sedang diisolasi. Jika perlu untuk mengunjungi pasien, orang yang berkunjung hendaknya diberi instruksi untuk tindakan perlindungan pribadi sesuai dengan peraturan terkait.
- Konsumsi makanan protein tinggi setiap hari, termasuk ikan, daging, telur, susu, kacang polong, dan kacang-kacangan, pastikan asupan gizi cukup sesuai menu makanan sehari-hari. Jangan konsumsi daging binatang
- Konsumsi buah-buahan dan sayuran segar setiap hari, dan tingkatkan asupan sesuai menu makanan sehari-hari.
- Minum air tidak kurang dari 1500 mL air setiap
- Menerapkan pola makan yang beragam dari berbagai jenis, warna dan sumber yang berbeda-beda. Konsumsi lebih dari 20 jenis makanan setiap Konsumsi makanan yang seimbang dari daging dan tumbuh-tumbuhan.
- Pastikan cukup asupan nutrisi berdasarkan pola makan
- Malnutrisi, lanjut usia dan pasien dengan penyakit saluran pembuangan yang kronik disarankan untuk mengonsumsi suplemen solusi nutrisi komersial (makanan untuk keperluan medis khusus), dan suplemen tidak kurang dari 2100 kJ per hari (500 kcal).
- Jangan berpuasa atau melanjutkan diet selama epidemi COVID-19.
- Pastikan istirahat teratur dan minimal 7 jam tidur setiap
- Mulai olahraga secara pribadi sedikitnya 1 jam setiap hari. Jangan bergabung dalam latihan olahraga
- Selama epidemi COVID-19, disarankan untuk mengonsumsi suplemen multi vitamin, mineral, dan minyak ikan
Ikuti program latihan menyeluruh, gerakan setiap bagian dan sistem tubuh, dan memperluas jangkauan dan jenis olahraga Anda untuk memastikan atribut yang berbeda dari fitnes fisik Anda meningkat.
Tingkatkan intensitas secara progresif. Mulailah latihan dari intensitas rendah dan tingkatkan secara bertahap setelah tubuh Anda beradaptasi pada intensitas awal. Hal ini disarankan untuk melakukan gerakan dasar dan mempelajari teknik-teknik mudah sebelum lanjut ke tingkat yang lebih tinggi.
Olahraga secara konsisten. Lakukan terus-menerus hingga menjadi kebiasaan.
- Tingkatkan kesadaran kesehatan dan kebersihan. Olahraga ringan dan istirahat yang cukup dan teratur untuk meningkatkan kekebalan
- Menjaga kebersihan diri yang Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu saat batuk atau bersin. Cuci tangan sesering mungkin dan hindari menyentuh mata, hidung atau mulut Anda dengan tangan yang belum dicuci.
- Jaga kebersihan kamar dengan baik, bersihkan lantai dan perabotan, pisahkan sampah rumah tangga dan bawa keluar sampah tepat
- Jaga ventilasi dengan baik. Beri ventilasi setiap hari agar udara segar
- Aplikasikan desinfektan secara reguler pada kain pengepel lantai dan bersihkan permukaan perabotan. Coronavirus sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Jaga kehangatan pada suhu 132.8ºF selama 30 menit, 75% alkohol, disinfektan mengandung klorin, hidrogen peroksida dan kloroform bisa secara efektif mematikan virus.
- Hindari kontak dekat dengan orang-orang yang memiliki gejala penyakit pernapasan (seperti demam, batuk, bersin, ).
- Hindari bepergian ke tempat keramaian dan padat. Kenakan masker jika Anda harus
- Hindari konsumsi daging binatang Hindari kontak dengan unggas dan binatang liar, dan jangan menyentuh daging segar binatang liar.
- Jaga hewan piaraan dalam kandang dengan ketat. Berikan vaksin pada hewan piaraan Anda. Jaga kebersihan pada hewan piaraan Anda dengan
- Ikuti tindakan pencegahan dan kebiasaan untuk menjaga keamanan pangan. Konsumsi daging yang dimasak matang dan telur yang direbus
- Perhatikan kondisi tubuh Anda. Segera cari bantuan medis jika muncul gejala- gejala, seperti demam, batuk,
- Tingkatkan kesadaran kesehatan dan kebersihan. Olahraga ringan dan istirahat yang cukup dan teratur untuk meningkatkan kekebalan
- Menjaga kebersihan diri yang Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu saat batuk atau bersin. Cuci tangan sesering mungkin dan hindari menyentuh mata, hidung atau mulut Anda dengan tangan yang belum dicuci.
- Jaga kebersihan kamar dengan baik, bersihkan lantai dan perabotan, pisahkan sampah rumah tangga dan bawa keluar sampah tepat
- Jaga ventilasi dengan baik. Beri ventilasi setiap hari agar udara segar
- Aplikasikan desinfektan secara reguler pada kain pengepel lantai dan bersihkan permukaan perabotan. Coronavirus sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Jaga kehangatan pada suhu 132.8ºF selama 30 menit, 75% alkohol, disinfektan mengandung klorin, hidrogen peroksida dan kloroform bisa secara efektif mematikan virus.
- Hindari kontak dekat dengan orang-orang yang memiliki gejala penyakit pernapasan (seperti demam, batuk, bersin, ).
- Hindari bepergian ke tempat keramaian dan padat. Kenakan masker jika Anda harus
- Hindari konsumsi daging binatang Hindari kontak dengan unggas dan binatang liar, dan jangan menyentuh daging segar binatang liar.
- Jaga hewan piaraan dalam kandang dengan ketat. Berikan vaksin pada hewan piaraan Anda. Jaga kebersihan pada hewan piaraan Anda dengan
- Ikuti tindakan pencegahan dan kebiasaan untuk menjaga keamanan pangan. Konsumsi daging yang dimasak matang dan telur yang direbus
- Perhatikan kondisi tubuh Anda. Segera cari bantuan medis jika muncul gejala- gejala, seperti demam, batuk, dll.
- Cari tahu tentang cuaca di tempat tujuan dan bawa pakaian yang cukup dan sesuai agar tubuh tetap
- Pakai masker ketika bepergian dengan bus, kereta api, atau pesawat terbang dan minum air putih yang
- Istirahat teratur selama dalam perjalanan, makan makanan bergizi seimbang dan berolahraga untuk menjaga daya tahan
- Hindari berada di keramaian dalam waktu lama dan kenakan
- Gunakan barang sekali pakai untuk mencegah infeksi silang ketika menerima tamu atau berada di wilayah publik. Misalnya, siapkan sandal kamar sekali pakai untuk tamu yang datang ke rumah; gunakan gelas sekali pakai; bawa handuk sendiri ketika menggunakan kamar mandi umum,
- Hindari kontak dengan satwa liar, termasuk kucing dan anjing
- Makan daging yang dimasak hingga betul-betul matang karena suhu tinggi dapat membunuh virus dalam
- Segera cari bantuan medis bila Anda menunjukkan gejala sakit dan jangan bepergian jika sakit.
- Ubah sikap dan cara pandang terhadap COVID-19 dengan menggunakan kacamata ilmiah. Di awal terjadinya wabah, terbatasnya pengetahuan tentang risiko dan pencegahan COVID-19 dapat menimbulkan kecemasan dan panik di kalangan masyarakat, yang diperparah dengan berbagai Tumbuhkan keyakinan terhadap upaya pemerintah untuk mencegah dan mengendalikan wabah tersebut, dan rasa percaya terhadap hasil penelitian terkait penyakit ini. Ubah sikap, bertindak dengan hati-hati, dan jauhi rasa takut.
- Akui kecemasan dan ketakutan yang Anda Hanya sedikit orang bisa tetap tenang dalam menghadapi epidemi yang tidak dikenal. Meningkatnya angka kasus terkonfirmasi akan menimbulkan asumsi bahwa virus baru ini berada di mana-mana dan tidak bisa dicegah, sehingga mengundang kecemasan dan rasa takut. Ini wajar. Terima keadaan tersebut dan hindari menyalahkan diri sendiri secara berlebihan karena merasakan emosi-emosi tersebut.
- Jaga gaya hidup teratur dan sehat: tidur cukup, makan makanan sehat berimbang yang terdiri atas beragam jenis pangan, lakukan pekerjaan rutin yang dapat mengalihkan pikiran kita dari epidemi ini, dan lakukan olahraga sedang dengan
- Izinkan diri Anda meluapkan emosi jika dirasa perlu. Sesekali tertawa, menangis, berteriak, berolahraga, bernyanyi, bicara, mengobrol, menulis, atau menggambar dapat membantu melepaskan kemarahan dan kecemasan, mengalihkan perhatian Anda, dan menenangkan secara Menonton TV atau mendengarkan musik di rumah juga dapat membantu mengurangi kecemasan.
- Rileks dan kendalikan emosi Anda. Teknik-teknik relaksasi dapat membantu melepaskan emosi negatif seperti ketegangan, depresi, dan kecemasan. Ada banyak cara relaksasi dan kunci keberhasilan relaksasi adalah memahami prinsip dasar teknik-teknik tersebut dan
-
- Relaksasi melalui visualisasi. Bernapas perlahan, teratur dan dalam sepanjang proses relaksasi, dan rasakan energi hangat mengaliri tubuh Anda melalui visualisasi
- Relaksasi otot. Lemaskan tangan, kepala, tubuh, dan kaki secara berurutan. Pastikan lingkungan sekitar dalam keadaan hening, redupkan lampu, dan minimalkan stimuli sensorik. Siklus relaksasi sederhana lima tahap terdiri atas: pusatkan perhatian → penegangan otot → pertahankan tegangan otot → lepaskan tegangan → lemaskan otot
- Relaksasi melalui napas dalam: ini adalah cara termudah untuk rileks dan dapat digunakan segala situasi saat Anda merasa cemas. Langkah-langkahnya: berdiri tegak, lemaskan bahu secara alami, mata setengah tertutup, lalu tarik napas dalam dan embuskan napas perlahan-lahan. Biasanya hanya butuh beberapa menit untuk merasa rileks
- Cari dukungan profesional. Ikuti konseling atau cari penanganan medis untuk ketegangan, kecemasan, kemarahan, masalah tidur, reaksi fisik, dll yang tidak tertangani. Di sisi lain, jika pasien dalam karantina atau suspect menunjukkan emosi dan perilaku ekstrem, tenaga profesional pencegahan dan pengendalian harus mempertimbangkan kemungkinan timbulnya gangguan psikiatri, dan memindahkan individu tersebut ke institusi atau tenaga profesional kesehatan mental. Emosi dan perilaku ekstrem tersebut termasuk: kecemasan, depresi, delusi, kegelisahan, ucapan atau tindakan yang tak terkendali dan tak pantas, atau bahkan penolakan kasar atau pengelakan terhadap karantina, dan pikiran tentang bunuh diri.
Kewaspadaan di Tempat Umum
- Hindari kontak dengan ternak atau satwa liar tanpa langkah-langkah pengamanan.
- Hindari keramaian; pakai masker jika kontak tak
- Batuk atau bersin ke tisu, lengan baju atau siku sambil menutup hidung dan mulut sepenuhnya. Bungkus rapat tisu bekas pakai dalam kantung plastik sebelum dibuang sesegera mungkin di tempat sampah tertutup yang berlabel “limbah sisa” atau “limbah medis” untuk mencegah penyebaran virus. Setelah batuk atau bersih, cuci tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer berbasis
- Cuci tangan begitu tiba di rumah. Deman dan gejala infeksi saluran pernapasan lainnya, terutama demam berkepanjangan, merupakan tanda harus segera pergi ke rumah sakit.
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah menyentuh hewan atau produk hewan.
- Disinfeksi peralatan dan area kerja setidaknya sekali sehari.
- Pakai pakaian pelindung, sarung tangan dan masker saat menangani hewan dan produk hewan.
- Lepaskan pakaian pelindung setelah selesai bekerja, cuci pakaian tersebut tiap hari dan tinggalkan di area kerja.
- Jauhkan keluarga dari pakaian, sepatu kerja, dll yang belum dicuci.
- Pakai masker saat berkunjung ke rumah sakit, terutama saat berada di klinik penanganan demam atau bagian paru-paru.
- Hindari kontak jarak dekat dengan orang-orang yang menunjukkan gejala penyakit saluran pernapasan (seperti demam, batuk, dan bersin).
- Jaga kebersihan pribadi: tutup hidung dan mulut dengan tisu saat batuk atau bersin.
- Cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol. Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan.
- Bungkus rapat tisu bekas pakai dalam kantung plastik sebelum dibuang ke tempat sampah tertutup yang dilabeli “limbah lain” atau “limbah medis”.
- Hindari berkumpul.
- Meningkatkan kesadaran. Departemen yang bertanggungjawab atas manajemen keselamatan harus melatih staf, staf pengajar, dan para mahasiswa/pelajar tentang pencegahan dan perlindungan pribadi.
- Pastikan diberlakukan karantina dan pemberitahuan sesegera mungkin pada staf, pihak fakultas, dan siswa dengan gejala demam, batuk atau gejala lain dari infeksi saluran pernapasan. Jangan melakukan kegiatan pembelajaran selagi masih sakit.
- Minta para mahasiswa untuk memberikan rincian riwayat perjalanan dan lakukan pengamatan pada mereka yang telah kembali dari daerah, komunitas, atau kediaman keluarga dengan kasus terkonfirmasi.
- Lakukan pemantauan pada para mahasiswa akan adanya gejala demam, batuk, dan gejala infeksi saluran pernapasan lainnya pada pagi dan sore hari.
- Pastikan persediaan yang memadai alat2 perlindungan diri seperti masker sekali pakai, desinfektan, sarung tangan sekali pakai, dan pembersih tangan.
- Rumah sakit kampus dan Departemen yang bertanggungjawab atas manajemen keselamatan harus memandu dan mengawasi pembersihan, ventilasi, dan desinfeksi ruang kelas, asrama, kantin, perpustakaan, dan fasilitas umum lainnya.
- Harus segera dibuat rencana darurat dan sistem akuntabilitas kepemimpinan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi 2019-nCoV, dan tanggung jawab diserahkan kepada departemen dan individu.
- Staf medis sekolah dan departemen yang bertanggungjawab atas manajemen keselamatan di sekolah harus memberikan pengarahan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi kepada staf, staf pengajar, dan guru untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada mereka tentang virus.
- Staf medis sekolah dan pihak sekolah harus memantau kondisi kesehatan siswa, melakukan inspeksi pagi dan sore, dan memeriksa siswa apakah ada demam, batuk, dan gejala infeksi pernapasan lainnya. Pastikan lakukan karantina sesegera mungkin terhadap siswa dengan gejala tersebut dan segera beritahukan orang tua dan tempat layanan kesehatan setempat.
- Jaga sekolah agar tetap kering dan bersih, kamar-kamar harus dilengkapi dengan ventilasi yang memadai, semprotkan desinfektan pada tempat dan fasilitas umum setiap hari, dan lengkapi wastafel tangan dengan pembersih tangan atau sabun.
- Kurangi kegiatan kelompok. Di ruang kelas, siswa harus duduk terpisah dengan jarak yang memadai satu sama lain. Atur waktu makan di kantin.
- Hubungi orang tua untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan siswa di luar sekolah.
- Di Ruang Kelas. Dibandingkan dengan tempat belajar lainnya, ruang kelas lebih ramai. Oleh karena itu, jaga kebersihan ruang kelas dan semprotkan disinfektan setiap Buka jendela dan pintu ruang kelas 3 kali sehari, setiap kali selama 20-30 menit. Orang- orang di dalam harus tetap hangat saat ruang kelas terbuka. Pertahankan jarak sosial yang tepat. Kenakan masker, sering-seringlah mencuci tangan, minum banyak air, dan hindari berteriak atau makan di kelas.
- Di Perpustakaan. Perpustakaan adalah fasilitas belajar umum yang penting bagi guru dan siswa. Staf perpustakaan harus mengenakan pakaian pelindung dan membuat perpustakaan berventilasi baik, menjaga ruangan perpustakaan selalu kering, bersih, dan melakukan desinfeksi setiap Guru dan siswa harus mencuci dan mendisinfeksi tangan mereka setelah meminjam buku. Mereka harus mengenakan masker wajah dan menghindari menggosok mata, hidung atau mulut mereka dengan tangan.
- Di Laboratorium. Laboratorium adalah tempat umum yang penting di sekolah. Sarung tangan dan masker lateks sekali pakai harus dipakai saat mempelajari atau melakukan percobaan di laboratorium. Setelah percobaan selesai, bahan habis pakai laboratorium harus dibuang dengan benar sementara peralatan lainnya harus disterilkan segera. Patuhi 7 langkah mencuci tangan.
- Di Kantin. Pastikan keamanan dan kebersihan makanan, dan perkuat inspeksi pada produk daging. Sebelum mulai bekerja setiap hari, staf kantin harus mengukur suhu, mengenakan masker dan mencuci tangan. Mereka juga harus mengganti masker secara teratur sesuai dengan pedoman. Area untuk makan dan pengolahan makanan serta peralatan makan harus disterilkan dengan sinar ultraviolet dan panas tinggi setiap hari. Toilet kantin harus dilengkapi dengan wastafel, sabun, dan desinfektan untuk mencuci tangan. Kurangi jumlah meja makan yang besar, atur siswa dan guru untuk makan secara berkelompok, dan pertahankan jarak yang tepat antara orang-orang dalam antrian.
- Di Guru dan siswa disarankan untuk melakukan olahraga ringan, yangbermanfaat bagi kesehatan. Olahraga intensitas tinggi atau olahraga kontak tidak dianjurkan, karena yang pertama dapat melemahkan kekebalan orang, dan berpotensi menyebarkan virus.
- Di Asrama. Asrama harus memiliki ventilasi yang baik dan bersih. Lakukan disinfeksi secara rutin jika memungkinkan. Siswa harus mencuci tangan ketika memasuki asrama setelah dari luar, serta mengganti dan mencuci pakaian dan mandi secara teratur. Pastikan tidur yang teratur dan memadai.
- Di Kantin. Pastikan keamanan dan kebersihan makanan, dan perkuat inspeksi pada produk daging. Sebelum mulai bekerja setiap hari, staf kantin harus mengukur suhu, mengenakan masker dan mencuci tangan. Mereka juga harus mengganti masker secara teratur sesuai dengan pedoman. Area untuk makan dan pengolahan makanan serta peralatan makan harus disterilkan dengan sinar ultraviolet dan panas tinggi setiap hari. Toilet kantin harus dilengkapi dengan wastafel, sabun, dan desinfektan untuk mencuci tangan. Kurangi jumlah meja makan yang besar, atur siswa dan guru untuk makan secara berkelompok, dan pertahankan jarak yang tepat antara orang-orang dalam antrian.
- Di Guru dan siswa disarankan untuk melakukan olahraga ringan, yangbermanfaat bagi kesehatan. Olahraga intensitas tinggi atau olahraga kontak tidak dianjurkan, karena yang pertama dapat melemahkan kekebalan orang, dan berpotensi menyebarkan virus.
- Di Asrama. Asrama harus memiliki ventilasi yang baik dan bersih. Lakukan disinfeksi secara rutin jika memungkinkan. Siswa harus mencuci tangan ketika memasuki asrama setelah dari luar, serta mengganti dan mencuci pakaian dan mandi secara teratur. Pastikan tidur yang teratur dan memadai.
- Di Kantin. Pastikan keamanan dan kebersihan makanan, dan perkuat inspeksi pada produk daging. Sebelum mulai bekerja setiap hari, staf kantin harus mengukur suhu, mengenakan masker dan mencuci tangan. Mereka juga harus mengganti masker secara teratur sesuai dengan pedoman. Area untuk makan dan pengolahan makanan serta peralatan makan harus disterilkan dengan sinar ultraviolet dan panas tinggi setiap hari. Toilet kantin harus dilengkapi dengan wastafel, sabun, dan desinfektan untuk mencuci tangan. Kurangi jumlah meja makan yang besar, atur siswa dan guru untuk makan secara berkelompok, dan pertahankan jarak yang tepat antara orang-orang dalam antrian.
- Di Guru dan siswa disarankan untuk melakukan olahraga ringan, yangbermanfaat bagi kesehatan. Olahraga intensitas tinggi atau olahraga kontak tidak dianjurkan, karena yang pertama dapat melemahkan kekebalan orang, dan berpotensi menyebarkan virus.
- Di Asrama. Asrama harus memiliki ventilasi yang baik dan bersih. Lakukan disinfeksi secara rutin jika memungkinkan. Siswa harus mencuci tangan ketika memasuki asrama setelah dari luar, serta mengganti dan mencuci pakaian dan mandi secara teratur. Pastikan tidur yang teratur dan memadai.
Pengetahuan Dasar tentang Penyakit Menular
Penyakit menular yang perlu dilaporkan mengacu pada berbagai kondisi kesehatan yang dapat menular yang pada saat terdeteksi harus dilaporkan kepada fasilitas kesehatan masyarakat setempat sesegera mungkin. Untuk penyakit seperti ini, kewajiban pelaporan penyakit memainkan peran yang sangat penting dalam membantu otoritas setempat untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit.
Penyakit menular yang perlu dikarantina merujuk pada penyakit yang sangat menular dan memiliki tingkat kematian yang tinggi, seperti wabah, kolera, dan demam kuning.
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Rakyat Tiongkok tentang Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Menular, otoritas kesehatan China telah mengkategorikan COVID- 19 sebagai penyakit menular yang perlu dikarantina. Ini berdasarkan pemahaman terkini mengenai etiologi, epidemiologi, dan karakteristik klinisnya. Berdasarkan pengkategorisasian tersebut, pengendalian di pelabuhan, bea cukai, dan jaringan transportasi dapat mengurangi penularan melalui manusia, hewan, dan barang.
Prinsip pemerintah Tiongkok terhadap pengendalian dan pencegahan penyakit menular adalah sebagai berikut: (1) pencegahan adalah prioritas, (2) pencegahan dan pengobatan sama pentingnya, (3) manajemen penggolongan berbagai jenis penyakit menular, dan (4) mengandalkan bukti ilmiah dan upaya bersama dari masyarakat.
Ini merujuk pada keadaan di mana orang yang terkena infeksi tidak menunjukkan gejala dan temuan pemeriksaan fisiknya bisa normal. Seringkali, ketika patogen bereproduksi dan diinkubasi dalam tubuh pasien, tidak ada gejala klinis atau tanda-tanda abnormal.
Tanpa tes laboratorium, orang dengan infeksi asimtomatik tidak bisa didiagnosis. Orang dengan infeksi tanpa gejala, termasuk orang-orang yang terinfeksi 2019-nCoV, adalah penyebar potensial patogen.
Pada kondisi ruang dengan tekanan negatif, udara di ambulan dapat disaring dan dimurnikan sebelum emisi, sehingga meminimalkan infeksi silang di antara staf medis selama perawatan dan transportasi pasien. Oleh karena itu, secara teknis, ambulan dengan fasilitas tekanan negatif saat ini merupakan kendaraan yang paling diinginkan untuk pengangkutan pasien dengan infeksi.
Isi dari tulisan ini bersumber dari buku “Buku Panduan Pencegahan Corona Virus: 101 Tips Berbasis Sains Yang Dapat Menyelamatkan Hidup Anda” Editor Wang Zhou MD dkk.